• Komunitas Ikan Cupang / Laga

    Saling Berbagi Informasi Seputar Kegemaran dan Bisnis Ikan Cupang atau Laga di Nusantara yang Kaya Akan Fauna Khususnya Ikan Hias.

  • Komunitas Ikan Cupang / Laga

    Saling Berbagi Informasi Seputar Kegemaran dan Bisnis Ikan Cupang atau Laga di Nusantara yang Kaya Akan Fauna Khususnya Ikan Hias.

  • Komunitas Ikan Cupang / Laga

    Saling Berbagi Informasi Seputar Kegemaran dan Bisnis Ikan Cupang atau Laga di Nusantara yang Kaya Akan Fauna Khususnya Ikan Hias.

  • Komunitas Ikan Cupang / Laga

    Saling Berbagi Informasi Seputar Kegemaran dan Bisnis Ikan Cupang atau Laga di Nusantara yang Kaya Akan Fauna Khususnya Ikan Hias.

  • Komunitas Ikan Cupang / Laga

    Saling Berbagi Informasi Seputar Kegemaran dan Bisnis Ikan Cupang atau Laga di Nusantara yang Kaya Akan Fauna Khususnya Ikan Hias.

Ikan Cupang Alam (Wild Betta) Masih Adakah ?

Ikan Cupang Alam bisa dibilang sebagai leluhur dari ikan cupang modern yang seperti kita kenal sekarang ini. Ikan Cupang moderen contohnya halfmoon, giant, crown tail.

Tapi kita harus bangga dengan ikan yang satu ini. Berkat ikan ini negara kita mendapat gelar sebagai negara penghasil ikan cupang terbanyak ke dua setelah Thaniland. Negara kita juga tidak kalah, karena memiliki 40 lebih jenis ikan cupang yang tersebar di seluruh Nusantara, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa.

Siapa yang disini suka dengan ikan cantik tapi garang ini ?. Anak 90 an mungkin lebih suka dengan ikan ini daripada anak jaman now, itu menurut saya.

Mengapa kita tidak menengok ikan cupang alam ?. Faktanya jika kita pikir kembali, cupang alam lebih banyak jenisnya dari pada cupang moderen dan bentuk tubuh lebih unik.Ikan cupang hias dikelompokan menjadi dua, yaitu ikan hias alam dan ikan hias kontes.

Berikut ini saya akan mengenalkan kepada anda beberapa ikan cupang alam yang dapat anda jadikan sebagai cupang hias.

 1. Ikan Cupang Channoides (Betta Channoides).

Ikan cupang ini beras dari Sungai Mahakan, Kalimantan Timur. Lebih dikenal sebagai ikan cupang kepala ular. Walaupun memiliki nama yang seram, cupang ini memiliki sifat tenang sehingga dapat disatukan dengan ikan cupang alam yang lain, perlu diingat ikan cupang yang lain juga harus memiliki sifat yang tidak agresif agar cupang ini tidak di bully.

Betta Channoides Jantan memiliki warna yang gelap, tubuh lebih panjang, Sedangkan betina memiliki warna lebih terang, tubuh lebih gemuk dan kepala lebih runcing. Ikan jenis

Cupang ini dapat tumbuh hingga 12 cm dengan catatan harus dirawat dengan baik. Seperti suhu air 24–26 Celcius, pH air 6,5–7,5.

    Foto diatas adalah foto ikan cupang chaooides jantan.

2. Ikan Cupang Minniopina (Betta Minniopina).

Jika cupang di atas berasal dari Kalimantan. Maka cupang ini berasal dari Sumatera, lebih tepatnya dari Riau dan Bantan. Yang membedakan cupang jantan dan betina pada jenis paling mudah adalah dari bentuk sirip perut mereka. Pada jantan memiliki sirip perut yang lebih panjang. Sementara betina memiliki sirip perut yang nyaris tidak terlihat.

Foto diatas adalah ikan cupang minniopina jentan, terlihat dari bentuk siri perutnya.

3. Ikan Cupang Ocellata (Betta Ocellata).

Ikan ini tidak cocok untuk ditempatkan satu wadah dengan ikan cupang lainya, karena memiliki sifat lebih agresif. Apalagi disatukan dengan cupang channoides, bisa — bisa dibully dia.

Selain sifat tersebut, ikan ini juga mempunyai kebiasaan meloncat ke permukaan air, kebiasaan ini timbul karena cupang ini dapat menangkap serangga yang ada di permukaan air. Ini bukanlah satu — satunya kehebatan dari cupang ini untuk dapat melompat di permukaan air, karena beberapa jenis cupang alam juga dapat melakukaanya.

Cupang ini sama dengan cupang channoides. dapat tumbuh hingga 12 cm, dengan perawatan seperti suhu air 24–26 Celcius, dan pH air 6,5–7,5.

Cupang ini sulit dibedakan antara jantan dan bentina. dari segi warna maupun bentuk sirip. Yang dapat menjadi patokan adalah ukuran tubuh mereka. Pada jantan memiliki ukuran lebih panjang daripada bentina.Jenis cupang ini banyak ditemui di Sebuku (Kalimantan Timur), dan Malaysia.


4. Ikan Cupang Rubra (Betta Rubra).

Spesies cupang ini diyakini telah punah pada tahun 1908. Namun telah ditemukan kembali pada bulan Februari 2017 di Aceh, Sumatra. Hidup di rawa dengan air berwarna hitam (Black Water) dengan pH 6,0–6,5 dan suhu 23–28 Celcius.

Mungkin sifat setia kepada pasangan ini penyebab spesies ini dianggap punah.Hal yang paling mencolok antara jantan dan bentina adalah pada warna di bagian tubuhnya. Cupang rubra jantan memiliki garis vertikal berwarna merah. Foto diatas adalah ikan cupang rubra jantan.

Perilaku memijah spesies cupang ini dengan cara menyimpan telur atau anak mereka di mulut pejantan atau Mouth Booder.

5. Ikan Cupang Patoti (Betta Patoti).

Nama yang lucu untuk sebuah cupang, tapi itulah namanya. Ditemukan 10 tahun yang lalu Balikpapan dan Samarinda. Perilaku memijah adalah motuh brooder. Kebiasaan meloncat ke permukaan air membuat Anda harus menutup bagian atas akuarium Anda.

Hidup di perairan bersuhu 23–26 Celcius dan pH 5–6,5.

Cupang ini memiliki warna yang unik, yaitu garis vertikal hitam di tubuh berdiminasi cokelat muda.

6. Ikan Cupang Hendra (Betta Hendra).

Ini adalah salah satu cupang alam favorit saya. Warna biru tua dan biru menyala di badan berdominasi hitam dari ujung kepala.Ditambah garis vertikal merah yang berada di kepala membuat seolah olah dalam keadaan insang yang terbuka atau keadaan marah.

Habitat ikan ini berada di Palangkaraya, Kalimantan Timur, Borneo. Ukuran cupang ini hanya sampai 4–6 cm. Air yang digunakan untuk pemeliharaan ini harus bersuhu 22–27 Celcius, berpH 4,0–6,5

Berikut beberapa ikan cupang alam yang dapat saya beritahu kepada Anda, Sebetulnya ini bukanlah seberapa karena masih banyak sekali ikan cupang alam.

Sumber : Alampedia.com


Share:

PENYAKIT IKAN CUPANG


Student Betta akan membahas beberapa jenis penyakit Cupang Hias dan cara untuk penanganannya.
Selengkapnya berikut ini :

1. Infeksi Jamur Kulit
Penyebab: 
Jamur, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular
Gejala: 
Muncul bercak-bercak putih seperti kapas di badan ikan (seperti panuan), ikan jadi kurang aktif bergerak, bisa juga jadi nggak nafsu makan, sirip menguncup, warna memucat.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yang sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Icht, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi pengobatan seperti di atas.

2. Fin Rot (Busuk Sirip)
Dari kiri ke kanan: Gigi ekor, Fin Rot tahap awal, Fin Rot tahap lanjut (supaya tidak tertukar antara Gigit Ekor dengan Fin Rot)
Penyebab: 
Bakteri, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular
Gejala: 
Muncul warna gelap atau kadang kemerahan seperti berdarah di pinggiran sirip, sirip yang terserang lama kelamaan jadi habis seperti rontok/sobek, ikan masih tetap aktif bergerak, nafsu makan tetap baik, sirip bisa menguncup, warna memucat. Bila sudah parah busuknya akan merembet sampai ke badan ikan.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan cupang yang sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yang mana yang lebih mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan General Tonic (bisa merk Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi pengobatan seperti di atas.
Note:
Sirip yang rusak bisa tumbuh kembali seperti semula, tapi nggak akan seindah aslinya.

3. White Spot atau Ick (Bintik putih)
Penyebab: 
Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular
Gejala: 
Muncul bintik2 putih di badan ikan, ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik putihnya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Jemur ikan di bwh sinar Matahari pagi
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

4. Velvet (Bintik emas/karatan)
Penyebab: 
Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular
Gejala: 
Muncul bintik2 berwarna emas atau kdg seperti warna besi berkarat di badan ikan (dpt terlihat dgn bantuan sinar senter), ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik2nya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

5. Pop Eye (Mata Bengkak)
Penyebab: 
Bakteri, kondisi air yg kotor
Sifat Penyakit: Dpt menular
Gejala: 
Mata ikan mulai membengkak, tahap awal bisa mulai dr 1 mata, kemudian merembet ke mata yg satunya lg, ikan kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.
Bila sdh parah bengkaknya akan semakin membesar sehingga ikan akan tampak seperti ikan mas Koki. Jika ketahuan pd saat mata sdh sgt besar/bengkak, besar kemungkinan ikan tdk akan selamat.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan obat Anti Internal Bacteria (bisa merk Intrepet, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

6. Dropsy (Sisik Nanas)
Penyebab: 
Bakteri Internal (menyerang Ginjal), kondisi air yg kotor atau pakan yg kotor
Sifat Penyakit: SANGAT – SANGAT menular
Gejala: 
Perut ikan mulai membengkak, tdk bisa buang kotoran, tahap awal mirip seperti sembelit, ikan jd tdk aktif, nafsu makan berkurang seringkali tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.
Bila sdh parah perut akan semakin membengkak & berwarna kemerahan, sisik akan mulai terangkat mulai dr daerah perut sampai ke seluruh badan, sehingga ikan akan tampak seperti buah Nanas. Jika ketahuan pd saat sisik sdh mulai terangkat: Perbanyak Puasa & Doa, atau Say Good Bye ke ikan tsb.
Pengobatan:
Dikarenakan gejala awal dropsy yg seringkali mirip dgn sembelit, dan baru ketahuan pd saat sisik mulai terangkat, maka sangat sulit menyembuhkan penyakit ini, tp bila ketahuan pd saat tahap awal, ‘kemungkinan’ ikan msh bisa diobati.
Jadi bila ketahuan pd tahap awal, bisa mencoba sbb:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Metrodinazole, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan obat Anti Internal Bacteria (bisa merk Intrepet – sdh sy coba, tp tetap ga berhasil – dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik.

7. Swim Bladder Disorder (kembung atau sembelit)
Penyebab: 
Kebanyakan makan
Sifat Penyakit: Tidak menular
Gejala: Perut ikan membengkak, ikan jd sulit berenang, kadang berenang nungging/miring atau menggelosor saja dgn perutnya, ikan jd kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali.
Pengobatan:
- Coba sebengin dgn ikan lain supaya ngedok sampai ikannya pub, bila msh ga mau pub, kurangi ketinggian air aquarium
- Coba ikannya dipuasakan dulu

8. Inflamed Gills (Insang Memerah)
Penyebab: Kondisi air yg kotor, sehingga menyebabkan keracunan Nitrat
Sifat Penyakit: Tidak menular
Gejala: 
Insang memerah, kadang sampai membengkak krn infeksi, ikan jd susah bernafas & terengah2 berenang di permukaan air terus. Tutup insang tdk mau menutup rapat.
Pengobatan:
- GANTI AIR FULL yg rajin bro!!!  , plg gak tiap 3 hari sekali
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium

9. Berak Putih
Penyebab: 
Internal Bakteri, kondisi air yg kotor
Sifat Penyakit: Dpt menular
Gejala: 
Kotoran ikan seperti memanjang, kadang2 seperti menggumpal & berwarna putih, ikan jd kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Metrodinazole, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Acryflavine
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.
Itulah beberapa jenis-jenis penyakit yang dialami ikan cupang dan pengobatan yang bisa kita lakukan.

PENTING !!!
Anda juga harus memperhatikan Kualitas Air dari aquarium Ikan Cupang Hias Anda karena ini adalah faktor kunci dari kesehatan Ikan Cupang Hias Anda.

Sumber:
https://student-betta.blogspot.com/2016/08/jenis-jenis-penyakit-ikan-cupang-hias.html


Share:

Double Tails


Double Tails
Share:

Serit


Cupang Serit
Share:

Giant Betta


Giant Betta
Share:

Betta Splendens


Betta Splendens
Share:

Betta Bellica


Betta Bellica 
Share:

DETAIL JENIS IKAN CUPANG

Betta Bellica ini aslinya berasal dari Malaysia dan dikenal dengan nama ikan betah. Dibanding betta splendens ikan ini memiliki sirip yang lebih pendek dengan sirip ekor berbentuk hati.    Di alam liar ketika makan ikan cupang ini kadang melompat dari air untuk menangkap mangsanya. Jantan memiliki ukuran badan lebih besar dan lebih berwarna dibandingkan  betinanya. Ukuran standar ikan ini 8-9 cm.


Betta Splendens ini habitat aslinya berasal dari Thailand dan bisa hidup hingga 3 tahun. Ukuran jantan bisa mencapai sekitar 7-8 cm. Mereka dikenal akan berkelahi bahkan membunuh jantan lain. Tetapi umumnya mereka tidak terlalu agresif terhadap ikan jenis lain jika disatukan dalam satu akuarium. Ikan jenis ini selain menjadi cupang hias juga sering dijadikan cupang aduan.


Ikan cupang giant atau giant betta merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai ukuran paling besar diantara jenis ikan cupang lainnya. Panjang ikan cupang ini bisa mencapai lebih dari 11 cm. Terbayangkan seberapa besar ikan cupang ini. Karena ukuran yang dimiliki ikan cupang ini terlalu besar, menyebabkan ikan cupang tidak bisa seaktif ikan cupang yang memiliki ukuran tubuh normal. Meskipun ikan cupang giant ini kurang aktif, ikan cupang giant masih terlihat garang sebagaimana ikan cupang lainnya. Ketika melihat musuhnya, insang ikan terbuka dengan gerakan yang selalu ingin menyerang. Siripnya bergerak naik seakan-akan ingin menunjukkan kemarahannya.


Ikan cupang serit merupakan jenis ikan cupang yang berasal dari Indonesia. Jenis ikan cupang ini merupakan hasil dari perkawinan silang yang dilakukan oleh breeder Indonesia. Namun, informasi mengenai siapa yang melakukan persilangan masih simpang siur.

Mengapa disebut dengan nama Double Tail, yap karena memang ikan cupang ini seperti memiliki dua ekor, mungkin lebih tepatnya adalah bentuk ekornya yang seperti terbelah dua. Ikan cupang jenis ini masih sulit untuk dikembangkan, sehingga keberadaanya pun masih jarang kita jumpai di pasaran.


Share:

IKAN CUPANG JENIS PLAKAT

Ikan Cupang / Laga Jenis Plakat

Dunia ikan cupang saat ini semakin menarik dengan hadirnya jenis ikan cupang Plakat. Awalnya, ikan cupang hanya didominasi dengan ikan aduan. Namun, seiring perjalanan waktu, banyak orang yang tertarik menjadikan ikan cupang sebagai ikan hias. Oleh karena itu, para breeder berusaha mengawinkan ikan cupang dengan jenis ikan cupang lainnya yang bertujuan untuk menghasilkan ikan yang mempunyai tampilan menarik. Jerih payah para breeder untuk mencetak ikan cupang hias berhasil dengan munculnya ikan cupang yang mempunyai corak warna bervariasi. Ikan cupang tersebut berasal dari Thailand, seperti ikan cupang Serit dan Halfmoon. Sekarang, muncul jenis ikan cupang baru yang semakin menarik, yaitu ikan cupang Plakat.

Ikan cupang Plakat merupakan jenis ikan cupang hias yang memiliki ekor pendek atau biasa di sebut ikan cupang ekor pendek. Nama “Plakat” berasal dari bahagas Thai, yakni “Plakad” yang mempunyai arti ikan aduan. Di Thailand, istilah Plakat digunakan untuk menyebut ikan cupang aduan ekor pendek. Ikan ini memiliki penampilan yang sangat menarik, sehingga mudah diterima oleh para pecinta ikan cupang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Ikan cupang Plakat pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2000-an. Sebelumnya, ikan cupang yang hadir di Indonesia didominasi oleh ikan cupang Serit dan Halfmoon. Ikan cupang Plakat ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Henry Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Ikan ini diperkenalkan di Indonesia dengan tujuan untuk melawan boomingnya ikan Louhan. Semenjak itu, ikan ini semakin dikenal dan diminati oleh banyak orang karena tampilannya yang jauh lebih indah dan menarik.

Ikan cupang Plakat pertama kali muncul memiliki ekor berbentuk sperti spade tail dengan tulang ekor dua cabang. Ikan cupang yang memiliki ciri-ciri tersebut biasanya disebut ikan cupang Plakat tradisional.Saat ini, ikan cupang Plakat yang sudah beredar terdiri dari empat jenis, antara lain:

Ikan Cupang Plakat Fancy
Ikan cupang Plakat Fancy merupakan salah satu jenis cupang plakat yang memiliki banyak corak warna. Corak warna yang dimiliki paling sedikit sekitar 3 corak warna yang terdapat dibagian tubuh, ekor dan sirip ikan.

Ikan Cupang Plakat Koi
Ikan cupang Plakat Koi merupakan salah satu jenis cupang plakat yang memiliki corak warna seperti ikan koi. Oleh karena itu, jenis ikan cupang ini dinamakan plakat Koi.

Ikan Cupang Plakat Giant
Ikan cupang Plakat Giant merupakan salah satu jenis cupang plakat yang memiliki ukuran paling besar diantara ikan cupang lainnya. Panjang tubuh ikan cupang Plakat Giant ini beisa mencapai 15 cm.

Ikan Cupang Plakat Halfmoon
Ikan cupang Plakat Halfmoon merupakan salah satu jenis cupang plakat yang tertua di Indonesia dibandingkan dengan ketiga jenis ikan cupang plakat lainnya.

Sejarah Ikan Cupang Plakat
Dalam perkembangannya, ikan cupang Plakat dikawinkan dengan ikan cupang Halfmoon. Hasil perkawinan tersebut menghasilkan ikan cupang Plakat yang memiliki bentuk ekor seperti Halfmoon, namun ekornya memiliki ukuran yang lebih pendek daripada ikan cupang Halfmoon. Sehingga ikan cupang jenis ini dinamakan ikan cupang Plakat Halfmoon.

Ada juga ikan cupang Plakat yang sengaja dikembangkan dengan tujuan agar ikan cupang memiliki tubuh yang besar dan menarik. Lahirlah ikan cupang Plakat yang memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan ikan cupang Plakat lainnya dan tetap memiliki ciri khas ikan cupang Plakat. Ikan cupang Plakat ini dinamakan ikan cupang Plakat Giant. Pada pertama kali, ikan ini diperkenalkan di sebuah acara pameran yaitu Jakarta International Betta Show 2007 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ikan cupang ini dihargai dengan harga yang cukup fantastis yakni US$1000 atau setara dengan Rp10.000.000,00 pada saat ini.

Sumber: 
https://student-betta.blogspot.com/2016/08/mengenal-ikan-cupang-plakat.html

Share:

ASAL-USUL IKAN CUPANG


Jenis serta Ragam Ikan Cupang / Laga
Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 M. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang.
Sebenarnya semua jenis Betta splendens (ikan cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya. Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail. 

Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis ini. Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones, mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv Massilamoni mulai bekerjasama menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon". Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon. Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon mereka pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Inilah awalmula demam halfmoon. 

5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.
Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya. 
Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail.

Perkembangan Ikan Cupang
Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan, cupang laga, ataupun fighter plakat. Ada juga yang memiliki ekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. 
Ikan Cupang Slayer
Saat itu yang baru muncul adalah Cupang Hias jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai primadona Cupang Hiasnya dan tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Pada era tahun 1990-an mulailah para penggemar Cupang Hias membudidayakan ikan Cupang Hias mereka sehingga sekarang Cupang Hias memiliki banyak variasi warna dan bentuk ekor.
Ikan Cupang Hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. Ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit. dan yang menggelembung seperti setengah bentuk dari Bulan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Cupang Half Moon.

It’s not just a FIGHTER
Pada pertengahan tahun 1990-an, Cupang Hias mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes ikan cupang konon ikan yang dulu kita kenal ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias yang memiliki warna dan bentuk ekor yang sangat memukau !
Ikan Cupang Halfmoon
Dan kita seharusnya bangga karena Cupang Serit atau Crowntail Betta diketemukan pertama kali oleh breeder Indonesia !
Ikan Cupang Serit (Made in Indonesia)
Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS).

Ikan Cupang Plakat
Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia.

Sumber:
Share:

Photo's






















Blognya Berbagi Ilmu Para Breeder Ikan Cupang


































Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.